Jumat, 17 Juli 2020

Usaha Menggerakkan SDM Indonesia

Pembangunan instansi manajemen bakat yang dicetuskan Presiden Jokowi bukan hanya untuk tingkatkan kualitas ASN. Tetapi untuk memberikan fasilitas supaya semua SDM Indonesia dapat bertumbuh lebih bagus.

Pada pidato mengenai Visi Indonesia, ada hal menarik yang dikatakan Presiden Jokowi tentang gagasan pembangunan instansi manajemen bakat. Instansi manajemen bakat ini bukan hanya untuk memberi pendidikan serta peningkatan diri buat bakat-talenta Indonesia yang ada di negeri, dan juga luar negeri. Jokowi mengatakan, pemerintahannya akan memberi suport pada diaspora yang berbakat tinggi.

"Kami akan mempersiapkan instansi spesial yang mengatur manajemen bakat ini. Kita akan mengurus bakat-talenta hebat yang dapat bawa negara ini berkompetisi dengan cara global," kata Jokowi.


Manajemen bakat bukan hal baru. Bimtek Keuangan Umumnya ide ini ada dalam manajemen perusahaan yang spesial mengurus sdm. Ini adalah taktik pembangunan kualitas manusia pengelola perusahaan untuk hadapi rintangan yang akan ditemui perusahaan di waktu tiba. Semasing karyawan, contohnya, dipertajam keunikannya untuk sisi dari peningkatan diri.

Ide serta perkembangan tentang Manajemen Bakat Nasional mendapatkan bahasan yang dalam dalam Executive Roundtable Rapat yang diadakan Kementerian Pemberdayaan Perangkat Negara serta Reformasi Birokrasi (PANRB) kerja sama juga dengan Australia Public Service Commission (APSC) di Jakarta. Ide pengendalian manajemen bakat yang diperuntukkan buat pembangunan generasi pimpinan yang prospek buat pemerintahan Indonesia itu dikupas serta disempurnakan dengan beberapa input dari beberapa peserta dialog.

Dari dialog bisa dicatat jika Manajemen Bakat Nasional Indonesia dibuat dengan dua rangka kerja, yakni Corporate Talenta Management serta Institutional Talenta Management dan diperkirakan pada 2020 sudah tercipta Manajemen Bakat Nasional Terintegrasi.

Ide manajemen bakat akan ditingkatkan berdasar rangka kelembagaan, peraturan, serta permodalan yang selanjutnya bisa dibuat Roadmap Manajemen Bakat Nasional.

Manajemen Bakat Nasional yang berkaitan dengan bagian publik, yaitu Perangkat Sipil Negara (ASN) serta dikoordinasikan oleh Kementerian PANRB, sekarang ini masih perlu penyempurnaan infrastruktur, seperti penskalaan bakat yang dilandaskan pada kapabilitas serta performa, standarisasi metoda assessment center, penilaian performa yang netral, dan ketidaksamaan remunerasi antarinstansi.

Berdasar pengalaman manajemen bakat perlu ditingkatkan berdasar gagasan taktiks yang di turunkan jadi gagasan kerja. Pelatihan Tenaga Kerja Setelah itu ditranslate dalam manajemen bakat berdasar siklus talenta attraction, talenta development, talenta engagement, serta talenta deployment. Dalam hubungan ini, identifikasi bakat harus dilandaskan pada assessment yang netral serta dibutuhkan pendidikan kepemimpinan yang akan mempertajam kemampuan kepemimpinan.

Di rasa penting agar bisa menarik generasi muda yang prospek masuk ke birokrasi. Oleh karena itu hambatan-hambatan susunanal perlu di hilangkan serta tingkatkan daya tarik sekaligus juga manfaatkan bonus demografi Indonesia.

Pada intinya inspirasi besar ini cuma bisa dilaksanakan jika ukuran-ukuran penilaian pada performa ASN sudah ada netral. Demikian juga dengan merit sistem yang mendukung hadirnya bakat-talenta berpotensi yang pada akhirnya dapat memperlihatkan kelasnya untuk mengemban pekerjaan yang semakin serius.

Tetapi nampaknya konsepsi manajemen bakat ini tidak cuma ditujukan buat ASN. Tapi buat tenaga-tenaga muda Indonesia di beberapa bagian. Karena selanjutnya dengan hadirnya instansi yang dapat mendukung terwujudkan kualitas SDM Indonesia yang ideal, akan makin mantap Indonesia mengambil langkah ke depan.

Rintangan serta kompetisi global yang makin menggila, membuat pemerintah berkewajiban mempersiapkan semua kekuatan SDM Indonesia supaya dapat berkompetisi serta menjawab rintangan yang ada ke depan.

Ditambah lagi saat tehnologi digital semakin kuasai kehidupan, konsentrasi peningkatan kualitas SDM tidak dapat lagi memercayakan beberapa cara lama. Dibutuhkan pendekatan baru yang semakin mendalam sekaligus juga mempunyai mimpi yang pasti supaya tiap individu bisa bertumbuh dengan cara optimal tak perlu hilangkan ciri uniknya semasing. (E-1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar